OLISI HANTU
Sunyi senyap,gelap gilita di malam jum’at akan merindingkan bulu kuduk apalagi jika berada di tentang Sandi Ananda ke warga sekitar jalan turunan di simpang jalan itu. Setelah asal punya usul polisi muda yang sangat beribawa. Usianya masih muda sekitar 23 tahunan. Saat 24 april ia akan menikah dengan gadis pujaannya. Tapi,pada tanggal 23 april ia mendapat tugas dari atasannya. Tepat sehari sebelum pernikahannya dia meninggal setelah kecelakaan yang menimpanya. Saat ia bertugas ia sedang melakukan aksi saling kejar dengan anak-anak muda yang “play” mobil yang ia kendarai di tabrak ambulance Rumah Sakit Harapan. Saat di larikan kerumah sakit ia mendapat pendarahan yang cukup hebat. Darah yang langka membuat ia susah mendapatkan pasokan darah sehingga nyawanya tidak terselamatkan lagi. Darah AB memang susah sekali di dapat pada waktu itu. Konon,menurut warga sekitar yang tinggal di daerah itu,siapapun yang sedang berkendara dalam kondisi mabuk atau ngebut di daerah jalan turunan simpang akan di hantui Sandi. Karena,ia sangat benci dengan orang-orang seperti itu. Kabarnya lagi,pernah ada kecelakaan seorang pemuda tewas menabrak pohon karena lagi ngebut di tengah jalan. Sebelum kejadian,ia sempat melihat seorang polisi di tengah jalan.
“Rik…Riki… ini baru jam 11… setan muncul jam 12 lewat!”
“Udah deh! Sapto dan Vidi jadi ikut gak?”
“katanya sieh… ada urusan mendadak… ah,paling mereka takut! Coba gue.. C-A-R-O-L pemberani.”
“Eit…..tunggu dulu! Hebatan gue… O-B-B-I-E!!!”
“Ah,gak penting kalian berdua. Jusuf… Satria mana?”
“Satria lagi ngambil kamera.”
“Buat apa?”
“Rik,kata Carol dan Obbie bawa kamera. Gue ikut-ikut aja!”
“Maksud kalian???”
“Riki niat kita baik kok! Kita mau bikin heboh kampus! Ide Carol nie!”
“Obbie? Kalian mau buat kita malu sekampusan?”
“Bukan kita. Tapi,KAMU….”
“KALIAN….. Terutama kamu,Carol!”
Riki meninggalkan teman-temannya. Ia kembali kedalam mobilnya dengan perasaan marah. Ia bertemu Satria dan ia melarang Satria untuk pergi bersama yang lain. Satria pun mengikuti apa kata Riki. Jusuf,Carol dan Obbie berada di tengah kuburan yang gelap hanya cahaya senter dan ponsel yang menerangi mereka.
“Car… kita gak keterlaluan ma Riki?”
“Nggak !”
“Tapi… dulu aja kita sudah ninggalin dia…”
“Kamu takut…………?”
“Bukan masalah takut apa gak. Tapi,ini tentang persahabatan kita.”
“Sahabat? Dasar pengecut…”
“Carol….”
“Oh,main pukul ….”
“CAROL!!! OBBIE!!! HENTIKAN!!!! Ini semua membuat kita Terpecah Belah. Obbie… kita pulang aja!”
“DASAR PENGECUT….”
Obbie dan Jusuf kembali ke dalam mobil. Tinggalah seorang Carol di sana seorang diri. Tapi,hal itu tak membuatnya takut seorang diri. Sungguh hal yang biasa baginya. Sementrara di mobil semuanya hanya dapat terdiam. Terutama Riki,dia hanya dapat bingung dengan semua itu. Carol yang sok pemberani malah marah lalu menginjak-injak kuburan yang ada di dekat sana sambil berjalan tanpa arah. Hujan rintik turun,ia berhenti lalu tetap menginjak satu kuburan lalu karena licin ia terjatuh. Lalu ia membaca nisan yang di injaknya tertulis “Sandi Ananda Putra”. Alangkah terkejutnya ia,ia langsung mencoba lari tapi,karena licin penuh lumpur sepatunya ia menabrak pohon. Dan ia tetap saja ketakutan. Ia mencoba lari ke jalan raya dan Ia melihat sosok polisi itu yang tak lain adalah Sandi. Ia ketakutan sekali dan hanya dapat terpaku lalu dengan cepat ada mobil trailer lewat. Brakk….. tubuhnya terlindas dengan tragis.
*****
Suara ambulance menggema di udara. Teman-teman Carol sangat sedih sekali terutama Riki. Di rumah sakit ia hanya dapat termenung. Teman-teman yang lain menyuruh Riki istirahat pulang. Lalu saat ia melangkah seorang diri ia melihat sosok Sandi. Ia lalu mengejarnya sekuat tenaga. Sampailah ia di lorong rumah sakit. Ia hanya dapat terpaku menatap Sandi dengan wajah yang pucat pasi. Lalu dengan tiba-tiba Sandi seakan menabrak tubuhnya lalu sekujur tubuhnya serasa dingin. Riki lalu merasa ia sedang berada di ruangan yang serba putih sekali serta kosong. Lalu ia seperti jatuh kea lam bawah sadarnya yang entah seperti apa tanpa kemauannya ia di putarkan cerita masa lalu Sandi. Saat itu,Sandi seharusnya di pingit tapi karena pengabdiannya sebagai polisi yang baik ia menjalankan tugas Negara. Padahal orang tuanya sudah melarang. Malam itu,ia mengejar mobil silver di tengah jalan yang amat sepi. Tapi,naas saat ia mengejarnya ia d tabrak mobil trailer yang sedang melintas. Sang pengemudi mobil silver itu malah kabur. Ternyata pengemudi itu adalah Carol. Kejadian itu terjadi saat Carol masih SMA. Kejadian yang bersilang 5 tahun. Jadi,niat Sandi adalah membalas dendamnya terhadap Carol. Dan akhirnya semua misteri kematian Sandi Ananda Putra terungkap sudah. Dan Syeetttt….. tubuh Riki terlepas dari semua itu. Tanpa sadar Riki telah terbangun di kantin rumah sakit. Ia langsung menuju ruangan Carol dan suara langkah kaki diiringi kereta semakin jelas terdengar di Rumah sakit. Jenazah Carol di bawa pulang dari rumah sakit untuk di makamkan pihak keluarga. Carol tak tertolong lagikarena kehabisan banyak darah. Darahnya sangatlah langka sehingga sulit di temukan. Darah AB yang sama persis dengan jenis darah Sandi. Kini,tinggalah tangisan pilu yang terdengar di Rumah sakit mewarnai duka yang mendalam.
*****
Dendam Sandi kini telah tuntas. Namun,kesedihan masih terasa di semua teman-teman Carol. Namun,menurut kabar yang beredar di kalangan masyarakat setiap malam masih ada yang melihat sosok bayangan seorang polisi muda. Kecelakaan juga masih sering terjadi di jalan itu. Pengemudinya banyak yang meninggal. Sebelum tewas mereka ada yang mengemudi sambil mabuk dan ada juga yang mengebut sembarangan. Maka hati-hatilah jika melintasi jalan tersebut.
Minggu, 26 Desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar