Tampilkan postingan dengan label #Nami. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label #Nami. Tampilkan semua postingan

Jumat, 07 Februari 2014

Nami #01 Perfect Date

0

Setahun yang lalu, saat aku baru berpacaran dengan kakak tingkatku dan saat itu musim final test. Ujianku sudah selesai tapi dia belum selesai, dan dia tetap ngotot ngajak aku nonton film. Namanya Fathir. Dua tahun lebih tua daripadaku. Dan akhirnya kita nonton, aku ingat banget saat itu film Habibie & Ainun. Film yang sangat romantis sekali. Namun, sayangnya tidak berjalan romantis. Fathir bukanlah orang yang menyenangkan saat di bioskop.
"Makan popcorn-nya dek."
"Hehe.. Iya kak."
Masa tanganku dipegang tapi ia dia makan popcorn. Sangat tidak menyenangkan. Dan tidak ada kecupan mesra di bioskop. Padahal film romantis, kecupan di kening yang selalu di harapkan.

Setahun berlalu...

Aku dan kakak tingkatku bukan Fathir, karena aku sudah putus dengan dirinya. Kali ini aku nge-date bareng kekasih hati yang sangat ku sayangi. Namanya Eza, kakak tingkatku, setahun lebih tua daripadaku. Aku sangat senang sekali. Tapi, dia sempat membuat aku seperti orang bodoh, ah, cinta membuatku bodoh untuk beberapa waktu. Tapi habis itu aku normal lagi kok. Kali ini aku menonton film komedi terbaru di awal tahun ini.
"Jadikan kita nonton?"
"Iya jadi kak."
Saat itu hari Jum'at. Seharusnya kami mengikuti kegiatan ukm, tapi kita malah pergi ke bioskop. Saat dikendaraan senang sekali rasanya aku memeluk dirinya. Hangat dan nyaman mengisi hatiku disaat seperti itu. Aku sangat mencintainya dan tak ingin melepaskannya. Sampailah kita di mall dan membeli tiket. Namun, sayang sekali karena beberapa studio penuh dan kita mendapat tiket jam 16.10 padahal kami jam 14.43 saat itu telah tiba. Segala arah di lobby studio kita kelilingi.
"Kita makan dulu yuk!"
'"Iya kak."
Aku dan kak Eza makan di lantai 2. Beberapa kali aku menuruni eskalator memegangi pundaknya. Aku terlalu gugup memegang tangannya. Rasa cinta dihatiku terlalu besar padanya. Saat kita makan tidak sengaja ada temannya dan kita berusaha pura-pura gak kenal karena gak mau ketahuan kabur dari kegiatan ukm. Sebenarnya, kami bertemu adik tingkat kami juga tadi. Namanya David dan ia bersama seorang gadis. Mungkin saja itu kekasihnya.

Setelah makan siang, akhirnya kita masuk studio dan nonton film. Ku sandarkan kepalaku di bahunya. Ah, so sweet! Aku semakin mencintainya. Aku dapat merasakan detakan jantungnya seperti disaat ia memelukku untuk pertama kalinya. Dan ini Perfect Date-ku. Sayang disayang, terjadi mati listrik 3x di studio saat menonton film dan banyak penonton yang kecewa. Saat gelap itu, aku memegang erat tangannya dan tak ingin melepaskannya. Tiba-tiba listrik nyala, dan aku tersipu malu melihat wajahnya. Jantungku berdegup kencang selama film itu berlangsung. oh, Tuhan... terimakasih ku ucapkan aku bisa mencintai dan bertemu orang sepertinya.

Saat pulang semakin nyaman terasa. Aku masih memeluknya dari belakang dan saat itu kami sempat balik ke kampus. Saat pulang, teman-teman ukm malah melihat kami dan saling ber-ehem-ehem tak menentu. Hatiku bingung jadinya tapi hari itu begitu menyenangkan. Saat diparkiran kami hanya berdua.
"Kak. Boleh minta sesuatu?"
"Minta apa?"
"Peluk. hug me..."
"Jangan ada kelas terbuka."
"Mana?"
Ia memelukku erat saat aku melihat kelas mana yang terbuka. Tidak ada kelas yang terbuka. Sekali lagi kehangatan ku rasakan bersamanya. Tak ingin melepaskannya. Tanganku bergantung di lehernya. Entah aku terlalu terbawa suasana aku mengecup lehernya, karena saat itu posisinya ia tinggi sekali daripadaku. Padahal aku ingin mengecup pipinya. Perfect date untuk hari ini. Aku sangat mencintainya, dan terperangkap sudah dihatinya. Saat pulang pipiku memerah dan perasaanku tak menentu. Aku sedikit agresif jadinya saat bersamanya. Dan saat pulang ke rumah, badanku panas. Aku terkena demam selama dua hari. Tapi itulah Perfect Dateku.


Rabu, 29 Januari 2014

Nami #00 Novel Kompensasi

0

Perkenalkan namaku Namira Rahman. Kalian boleh memanggilku, Nami. Aku adalah mahasiswi jurusan teknologi informasi yang sedang berusaha menyelesaikan kuliah dan mengejar cita-cita. Walau masih bingung ingin menjadi apa?

* * * *
Siang itu aku terpaksa ke toko buku. sudah lama sekali aku tidak pergi ke toko buku di salah satu pusat perbelanjaan yang ada di kotaku. Hal ini harus ku lakukan karena aku harus membayar kompensasi karena alpa 4 jam pada absensi kehadiranku di kampus. Kampusku sedikit unik karena sistem absensinya perjam bukan hitungan perhari. Ini adalah pertama kalinya aku mendapat kompensasi. Banyak sekali berbagai macam buku yang tersedia di sana. Tapi, aku mencari novelnya Agatha Christie sesuai keinginan dari teknisi di kampusku.
"Permisi, bu."
"Iya. Ada apa Nami?"
"Saya mau bayar kompensasi, bu."
"Beli buku saja ya?"
"Buku?"
"Iya. Novel."
"Iya Novelnya Agatha Christie. Harus sebelum rapat sidang kelulusan."
Setelah itu aku langsung bergegas searching di internet mengenai buku itu. Setelah itu, aku langsung saja posting di group facebook Bubuhan Samarinda. Aku mencoba bertanya di sana. Sebenarnya, aku sudah searching dan buku itu sedang diskon hingga harganya hanya Rp 30.000,- tapi mengingat sudah urgent serta ongos kirimnya yang lebih mahal daripada buku itu maka aku putuskan untuk mencari di Samarinda. Setelah makan siang, aku langsung menuju toko buku itu. Suasana riuh dan banyak orang sangat terasa di toko buku itu. Entah mengapa sudah lama tidak ke toko buku terakhir kali saat kelulusan sekolah menengah. Itu hampir dua tahun yang lalu. Buku-buku novel ada di lantai 2, dengan sedikit lelah akhirnya aku ke sana. Cuaca terik siang itu membuat diriku memasuki toko buku berpendingin ruangan itu menyenangkan. Lantunan musik dapat terdengar dari semua sudut toko itu. Langsung saja aku bertanya kepada kakak-kakak spg yang bertugas.
"Siang, Kak."
"Siang. Ada yang bisa dibantu?"
"Mau cari novel."
"Novel apa?"
"Novelnya Christie Agatha."
Kakak perempuan itu terdiam lalu dia bertanya kepada teman disebelahnya.
"Maaf, mungkin yang dimaksud novelnya Agatha Christie?"
"Ah, iya!"
"Mari ikuti saya."
Aku sedikit malu tadi salah menanyakan nama penulis novelnya. Aku pun mengikuti kakak itu, dan ditawari buku yang se-set. Dan aku terkejut melihat harga satu set buku itu. Hampir mencapai angka 500ribu rupiah dan aku hanya membawa kurang dari 200rb. Akhirnya, aku membeli yang satuan yang tidak sampai 60rb rupiah. Dan pulsa handphoneku habis. Sedikit merana tidak punya pulsa, karena aku tidak bisa menghubungi pacarku di Tangerang. Oh, ya! Lupa! Aku punya pacar yang sekarang sedang LDR (long distance relationship) a.k.a hubungan jarak jauh. Sedih sekali tidak ada komunikasi seperti ini. Apalagi ia sedang sakit. Katanya ia terserang flu ringan disertai batuk. Setelah dari sana, aku pulang kembali ke rumah.


* * * *
Dalam urusan berbelanja aku dibilang beberapa orang yang mengenalku berbeda. Aku lebih senang pergi sendirian tanpa didampingi teman dalam berbelanja. Biasa aja sih. Karena, kan cuma fokus ke hal itu aja yang mau aku beli. Kecuali untuk jalan-jalan, menyenangkan juga jika ada teman apalagi pacar. But, aku lebih suka bareng mama. Mungkin karena aku anak bungsu kali ya?
* * * *

Karena masih musim final test aku belajar pada malam harinya. Jadwal untuk besok adalah teori software engineering. Aku ketiduran di depan laptop hingga pukul 2 dini hari aku terbangun. Mendapati laptop yang masih menyala, ku lihat facebook-ku masih online. Ada pemberitahuan di grup TI A yang merupakan grup kelasku. Kating (Ketua tingkat, pen) memposting bahwa besok final testnya di pindah minggu depan. Aku terdiam sejenak. "Tidakkkkkk......." teriakku dalam hati. Sudah belajar semalaman dan susah payah mencari novel untuk kompensasi dan esoknya tidak turun ke kampus. Hari yang melelahkan, tapi tetap menyenangkan.