Setahun yang lalu, saat aku baru berpacaran dengan kakak tingkatku dan saat itu musim final test. Ujianku sudah selesai tapi dia belum selesai, dan dia tetap ngotot ngajak aku nonton film. Namanya Fathir. Dua tahun lebih tua daripadaku. Dan akhirnya kita nonton, aku ingat banget saat itu film Habibie & Ainun. Film yang sangat romantis sekali. Namun, sayangnya tidak berjalan romantis. Fathir bukanlah orang yang menyenangkan saat di bioskop.
Setahun berlalu...
Aku dan kakak tingkatku bukan Fathir, karena aku sudah putus dengan dirinya. Kali ini aku nge-date bareng kekasih hati yang sangat ku sayangi. Namanya Eza, kakak tingkatku, setahun lebih tua daripadaku. Aku sangat senang sekali. Tapi, dia sempat membuat aku seperti orang bodoh, ah, cinta membuatku bodoh untuk beberapa waktu. Tapi habis itu aku normal lagi kok. Kali ini aku menonton film komedi terbaru di awal tahun ini.
Setelah makan siang, akhirnya kita masuk studio dan nonton film. Ku sandarkan kepalaku di bahunya. Ah, so sweet! Aku semakin mencintainya. Aku dapat merasakan detakan jantungnya seperti disaat ia memelukku untuk pertama kalinya. Dan ini Perfect Date-ku. Sayang disayang, terjadi mati listrik 3x di studio saat menonton film dan banyak penonton yang kecewa. Saat gelap itu, aku memegang erat tangannya dan tak ingin melepaskannya. Tiba-tiba listrik nyala, dan aku tersipu malu melihat wajahnya. Jantungku berdegup kencang selama film itu berlangsung. oh, Tuhan... terimakasih ku ucapkan aku bisa mencintai dan bertemu orang sepertinya.
Saat pulang semakin nyaman terasa. Aku masih memeluknya dari belakang dan saat itu kami sempat balik ke kampus. Saat pulang, teman-teman ukm malah melihat kami dan saling ber-ehem-ehem tak menentu. Hatiku bingung jadinya tapi hari itu begitu menyenangkan. Saat diparkiran kami hanya berdua.
"Makan popcorn-nya dek."Masa tanganku dipegang tapi ia dia makan popcorn. Sangat tidak menyenangkan. Dan tidak ada kecupan mesra di bioskop. Padahal film romantis, kecupan di kening yang selalu di harapkan.
"Hehe.. Iya kak."
Setahun berlalu...
Aku dan kakak tingkatku bukan Fathir, karena aku sudah putus dengan dirinya. Kali ini aku nge-date bareng kekasih hati yang sangat ku sayangi. Namanya Eza, kakak tingkatku, setahun lebih tua daripadaku. Aku sangat senang sekali. Tapi, dia sempat membuat aku seperti orang bodoh, ah, cinta membuatku bodoh untuk beberapa waktu. Tapi habis itu aku normal lagi kok. Kali ini aku menonton film komedi terbaru di awal tahun ini.
"Jadikan kita nonton?"Saat itu hari Jum'at. Seharusnya kami mengikuti kegiatan ukm, tapi kita malah pergi ke bioskop. Saat dikendaraan senang sekali rasanya aku memeluk dirinya. Hangat dan nyaman mengisi hatiku disaat seperti itu. Aku sangat mencintainya dan tak ingin melepaskannya. Sampailah kita di mall dan membeli tiket. Namun, sayang sekali karena beberapa studio penuh dan kita mendapat tiket jam 16.10 padahal kami jam 14.43 saat itu telah tiba. Segala arah di lobby studio kita kelilingi.
"Iya jadi kak."
"Kita makan dulu yuk!"Aku dan kak Eza makan di lantai 2. Beberapa kali aku menuruni eskalator memegangi pundaknya. Aku terlalu gugup memegang tangannya. Rasa cinta dihatiku terlalu besar padanya. Saat kita makan tidak sengaja ada temannya dan kita berusaha pura-pura gak kenal karena gak mau ketahuan kabur dari kegiatan ukm. Sebenarnya, kami bertemu adik tingkat kami juga tadi. Namanya David dan ia bersama seorang gadis. Mungkin saja itu kekasihnya.
'"Iya kak."
Setelah makan siang, akhirnya kita masuk studio dan nonton film. Ku sandarkan kepalaku di bahunya. Ah, so sweet! Aku semakin mencintainya. Aku dapat merasakan detakan jantungnya seperti disaat ia memelukku untuk pertama kalinya. Dan ini Perfect Date-ku. Sayang disayang, terjadi mati listrik 3x di studio saat menonton film dan banyak penonton yang kecewa. Saat gelap itu, aku memegang erat tangannya dan tak ingin melepaskannya. Tiba-tiba listrik nyala, dan aku tersipu malu melihat wajahnya. Jantungku berdegup kencang selama film itu berlangsung. oh, Tuhan... terimakasih ku ucapkan aku bisa mencintai dan bertemu orang sepertinya.
Saat pulang semakin nyaman terasa. Aku masih memeluknya dari belakang dan saat itu kami sempat balik ke kampus. Saat pulang, teman-teman ukm malah melihat kami dan saling ber-ehem-ehem tak menentu. Hatiku bingung jadinya tapi hari itu begitu menyenangkan. Saat diparkiran kami hanya berdua.
"Kak. Boleh minta sesuatu?"Ia memelukku erat saat aku melihat kelas mana yang terbuka. Tidak ada kelas yang terbuka. Sekali lagi kehangatan ku rasakan bersamanya. Tak ingin melepaskannya. Tanganku bergantung di lehernya. Entah aku terlalu terbawa suasana aku mengecup lehernya, karena saat itu posisinya ia tinggi sekali daripadaku. Padahal aku ingin mengecup pipinya. Perfect date untuk hari ini. Aku sangat mencintainya, dan terperangkap sudah dihatinya. Saat pulang pipiku memerah dan perasaanku tak menentu. Aku sedikit agresif jadinya saat bersamanya. Dan saat pulang ke rumah, badanku panas. Aku terkena demam selama dua hari. Tapi itulah Perfect Dateku.
"Minta apa?"
"Peluk. hug me..."
"Jangan ada kelas terbuka."
"Mana?"
0 komentar:
Posting Komentar