Rabu, 22 Januari 2014

Harapan dari Pemberi Harapan

0

Kenalkan namanya Adhitya Rachman. Seorang mahasiswa UMN Tangerang semester akhir jurusan DKV. Dia awalnya tak pernah memintaku untuk menjadi pacarnya. Tapi ia memintaku menjadi pasangan (baca: pendamping). Dia berbeda, ia memberiku harapan yang tak biasa. Ia langsung mengajakku menikah saat pertama kali bertemu dengannya. Ternyata ia kakak tingkatku dulu saat masih SMK. Ia berjanji (dengan harapan penuh pasti) mengajakku menikah bila kami telah lulus kuliah dan hidup bersamanya.

* * * *

Ia, berbeda. Memberiku harapan penuh cinta dengan rasa yang berbeda. Ia menanamkan kepercayaan dan berusaha mengaplikasikannya pada kehidupan. Apakah ia pemberi harapan yang berbeda?

Jawabannya IYA.
Dia mampu menjawab pertanyaan bodohku.
"Kakak sayang gak sama saya?"
dan ia menjawab, "Kalau tidak sayang untuk apa dipertahankan? Bagaimana dengan dede? Seberapa sayang dengan kakak?"
Aku terdiam sejenak, dan akhirnya aku bilang, "Dede sayang sama kakak, tapi gak bisa bilang seberapa karena Cinta gak ada standarisasinya."

Tak pernah aku berjumpa orang seperti dia. Yang bisa menjawab pertanyaan bodoh ini yang seharusnya tak dipertanyakan. Kini, ia memberi harapan baru yang ku inginkan. Harapan untuk bersama dirinya.

I'll right here waiting for you..
No...
I STILL HERE WAITING FOR YOU, My Sweetheart!!!

0 komentar: