Senin, 08 September 2014

Kisah Seorang 'Partner'

0

Saat ini, aku punya seorang partner. partner di sini boleh di artikan sebagai pacar karena status pacaran. Namun, satu hal yang membuatku bingung. Apakah ini partner yang berarti pacar atau mitra. Seringkali dia menghubungiku saat awal-awal pacaran. Dia berada jauh dariku, ribuan kilometer dari tempat asalnya yang menjadi tempat tinggalku. Media sosial salah satu sarana komunikasi kami. dulu, kami bisa menggunakan aplikasi skype hingga berjam-jam. Seingatku yang terlama hampir 3 atau 4 jam.

Namun, kini semuanya berbeda. Usia hubungan ini masih seumur jagung, belum mencapai angka tahunan. Hatiku resah saat aku mencoba menghubunginya. Dia memiliki kebiasaan jika sibuk tidak dapat di ganggu, Entah apa yang menjadi alasannya untuk begitu. Terkadang sakit hati muncul atas perbuataannya itu dan aku masih bisa terima. Terkadang perih terasa seorang 'partner' malah tidak di hubungi dan aku juga tidak bisa menghubunginya dengan alasan 'kesibukannya'.

Aku tidak mengerti dia sebagai seorang pria yang bisa memperlakukan wanita seperti itu, Terkadang aku merasa seperti diabaikannya. Kemana pergi kata-kata cinta yang terucap dari mulutnya itu? Aku tidak tahu. Aku mengharapkan teleponnya, tapi tiada kabar darinya. Sempat hampir seminggu dia tidak menghubungiku, di saat itu aku hancur, sungguh sakit sekali hati ini hingga hatiku sakit, dan mataku tidak dapat menahan buliran-buliran bening itu.

Sikapnya mulai berubah, dulu sering menyapaku di media sosialnya. Kini tidak ada. Ucapan jadian baru seminggu aja dulu ada, kini tidak ada! Saat dia pulang ke kota asalnya yang tak lain tempatku tinggal sekarang - kotaku - dia tidak pernah bermalam minggu di rumah. Sebagai gadis remaja biasa aku terkadang mengharapkan hal seperti itu. Dia memang datang ke rumahku tapi saat pagi atau sore. Untuk dapat jalan bersama dengannya saja sulit. Sulit karena kesibukannya dan aku tidak mengerti kesibukan apa hingga ia mengabaikanku -seringkali- entah ia sadari atau tidak. Hanya chat, line, bbm ataupun path yang menemani. Saat namanya ku tag pada status ataupun apalah namanya itu. tidak ada respon darinya yang membuatku mengaguminya seperti saat dulu. Aku malah penasaran mengapa dia begitu. Aku tidak suka didiamkan seperti itu.

Saat dia marah karena sesuatu dia akan membentak lalu diam. Saat seperti itu aku takut, terkadang menangis lagi setelah ia pergi dari hadapanku. Aku berharap dia dapat mengerti. Aku ini 'partner' apa sebenarnya aku tidak mengerti akhir-akhir ini. Aku ajak jalan ataupun ke undangan pernikahan temanku malah gak mau. Terkadang dia membuatku takut untuk mencintainya. Aku berharap dia menjadi lebih baik dan tidak mengabaikanku seperti itu. Mengapa hanya aku yang harus menunggunya? Apa dia tidak mau menungguku?

Tidak ada pesannya ya tidak apa sudah biasa.
Teleponku di tolak... sudah biasa juga.
aku diabaikannya?



hanya Tuhan yang tahu. :)
#curhatPartner

0 komentar: