hari ini sungguh menyedihkan. kakak hari ini pergi. aku tidak tahan menahan kuasa buliran bening yang terus mengalir dari siang tadi. hari ini juga aku sakit gigi. ironi sekali hari ini. mungkin aneh ya mengapa aku bisa menangisi kepergian kakak begitu saja. saat mengetahui kakak akan pergi aku berusaha tidak keluar kamarku dan mengunci pintu. aku tidak ingin berpisah menatapnya, aku dapat melihat matanya yang mulai berkaca-kaca dan raut wajahnya yang mulai berubah. saudariku satu-satunya harus pergi dari rumah yang sebenarnya rumah yang ku tempati sekarang adalah miliknya yang sah di mata hukum. aku sedih sekali sangat sedih melihat kepergian. aku sungguh tak sanggup menoleh kebelakang setelah ia berpamitan siang tadi. padahal ini bulan ramadhan tapi aku sungguh tidak bisa menahan air mataku melihat kepergiannya. sungguh sakit sekali hatiku, sangat perih lebih sakit dari sakit hari saat aku terakhir kali di putuskan kakak tingkatku karena kesibukan dengan tugas akhirnya. hatiku terluka, tercabik, teriris, hancur hingga malam ini. masih sulit menerimanya. saudariku yang selalu ada untukku pergi begitu saja dan kemungkinan tidak akan kembali dalam waktu yang tidak akan ku ketahui...
kakak, kakak yang selalu ada walau kadang pemarah sebenarnya ia tegas kepadaku. walau tubuhnya yang mungil itu suka memukul atau ocehan yang jleb di hati tapi sangat ku rindukan saat ini. hatiku begitu sakit, perih dan tak kupahami lagi. semuanya hancur begitu saja. mungkin aku terlalu aneh dan mempublikasinya di semua sosmedku dari twitter, facebook, path, bbm, dan lainnya. aku sungguh tak sanggup di tinggalkan. kakak selalu ada untuk mensupport dan berbagi cerita. kini aku sendirian dan masih sendirian. saat aku berusaha menceritakan kesedihanku hari ini kepada orang yang ku percaya, tidak ada yang bisa mendengarkanku. semuanya lagi sibuk, dan bila ditanya kemana "my partner" ia sedang sibuk begitu saat aku bbm siang tadi. mungkin karena sidangnya ia masih sibuk. saat aku bercerita kepada kakak tingkatku yang lain sama juga sibuk karena TA-nya sepertinya. bukan hakku untuk mengambil alih perhatian orang-orang di sekitarku. karena aku sadar aku bukan siapa-siapa. tapi saat ini aku sangat butuh, sangat mohon, aku sangat hancur dititik terlemahku. aku tidak berdaya ditinggalkan kakakku.
aku sakit, sakit sekali. kakak yang menjadi sandaranku pergi. kakak yang sering berantem denganku. belum genap usiaku 20 tahun ia mulai menghilang. tiada tempatku berbagi dan bercerita lagi. ada mama tapi berbeda, aku gak mungkin cerita segalanya dengan mama. tahun ini ramadhan tersedih yang pernah kulalui dalam hidupku. walau tahun lalu juga sedih tapi yang ini sungguh menyedihkan. ada seseorang yang ku ajak curhat dan juga sibuk menyuruhku curhat di sini saja di blogku. sampai aku mengetik ini aku tak bisa menahan tangisku. ahh, aku begitu cengeng sebagai adik. aku kehilangan kakakku. aku malu menangis di hadapan mamaku, aku gak mau tambah buat mama sedih. sampai tadi mama membuka pintu kamarku saat aku memasang headset. ia melihatku, aku terdiam memeluk boneka dari kakakku. sakit hatiku melihat pandangannya yang tak bisa ku ungkapan. itu tatapan seorang ibu yang tak bisa ku jelaskan karena aku bukan seorang ibu untuk saat ini.
aku kehilangan teman hidupku, aku sendiri. aku bingung melangkah. suka duka citaku tidak dapat ku bagi dengan kakak. mencari kakak yang lain juga tidak ada gunanya. tidak ada yang seperti kakak. walau aku dekat dengan adik dan kakak tingkat bahkan beda perguruan tinggi bahkan jenjang semuanya berbeda dari kakakku. ramadhan tersedih yang pernah ku lalui saat ini. aku sungguh merindukannya, aku tidak sempat memeluknya. sebenarnya aku sendiri tidak mengerti kenapa dan ada apa. hatiku sakit dan sedih sekali. aku takut sekali ditinggalkan, aku pernah ditinggalkan seseorang tapi ini lebih sakit. sakit sekali, aku kangen kakak. salahkah harus seperti ini?
semua yang ada kini hancur. memiliki orang yang disayang tidak berguna saat ini karena tidak bisa diceritai dan tak bisa diganggu. semua berlalu begitu saja dan itu menambah full sakitnya. yang biasa berbagi, bercerita kini pergi. dulu ditinggalkan orang-orang yang pernah menyayangiku sakit tapi ada kakak menghiburku kini kakak gak ada lagi itu lebih sakit sakit dan sangat sakit. kini sendiri dan akan sendiri sampai ada yang bisa menghibur walau itu cuma harapanku saat ini. bukan hakku untuk mengambil care atau tidaknya sesorang padaku. itu hanya aku dan tersisa hanya aku sendiri di sini tanpa siapa-siapa.
kakak, kakak yang selalu ada walau kadang pemarah sebenarnya ia tegas kepadaku. walau tubuhnya yang mungil itu suka memukul atau ocehan yang jleb di hati tapi sangat ku rindukan saat ini. hatiku begitu sakit, perih dan tak kupahami lagi. semuanya hancur begitu saja. mungkin aku terlalu aneh dan mempublikasinya di semua sosmedku dari twitter, facebook, path, bbm, dan lainnya. aku sungguh tak sanggup di tinggalkan. kakak selalu ada untuk mensupport dan berbagi cerita. kini aku sendirian dan masih sendirian. saat aku berusaha menceritakan kesedihanku hari ini kepada orang yang ku percaya, tidak ada yang bisa mendengarkanku. semuanya lagi sibuk, dan bila ditanya kemana "my partner" ia sedang sibuk begitu saat aku bbm siang tadi. mungkin karena sidangnya ia masih sibuk. saat aku bercerita kepada kakak tingkatku yang lain sama juga sibuk karena TA-nya sepertinya. bukan hakku untuk mengambil alih perhatian orang-orang di sekitarku. karena aku sadar aku bukan siapa-siapa. tapi saat ini aku sangat butuh, sangat mohon, aku sangat hancur dititik terlemahku. aku tidak berdaya ditinggalkan kakakku.
aku sakit, sakit sekali. kakak yang menjadi sandaranku pergi. kakak yang sering berantem denganku. belum genap usiaku 20 tahun ia mulai menghilang. tiada tempatku berbagi dan bercerita lagi. ada mama tapi berbeda, aku gak mungkin cerita segalanya dengan mama. tahun ini ramadhan tersedih yang pernah kulalui dalam hidupku. walau tahun lalu juga sedih tapi yang ini sungguh menyedihkan. ada seseorang yang ku ajak curhat dan juga sibuk menyuruhku curhat di sini saja di blogku. sampai aku mengetik ini aku tak bisa menahan tangisku. ahh, aku begitu cengeng sebagai adik. aku kehilangan kakakku. aku malu menangis di hadapan mamaku, aku gak mau tambah buat mama sedih. sampai tadi mama membuka pintu kamarku saat aku memasang headset. ia melihatku, aku terdiam memeluk boneka dari kakakku. sakit hatiku melihat pandangannya yang tak bisa ku ungkapan. itu tatapan seorang ibu yang tak bisa ku jelaskan karena aku bukan seorang ibu untuk saat ini.
aku kehilangan teman hidupku, aku sendiri. aku bingung melangkah. suka duka citaku tidak dapat ku bagi dengan kakak. mencari kakak yang lain juga tidak ada gunanya. tidak ada yang seperti kakak. walau aku dekat dengan adik dan kakak tingkat bahkan beda perguruan tinggi bahkan jenjang semuanya berbeda dari kakakku. ramadhan tersedih yang pernah ku lalui saat ini. aku sungguh merindukannya, aku tidak sempat memeluknya. sebenarnya aku sendiri tidak mengerti kenapa dan ada apa. hatiku sakit dan sedih sekali. aku takut sekali ditinggalkan, aku pernah ditinggalkan seseorang tapi ini lebih sakit. sakit sekali, aku kangen kakak. salahkah harus seperti ini?
semua yang ada kini hancur. memiliki orang yang disayang tidak berguna saat ini karena tidak bisa diceritai dan tak bisa diganggu. semua berlalu begitu saja dan itu menambah full sakitnya. yang biasa berbagi, bercerita kini pergi. dulu ditinggalkan orang-orang yang pernah menyayangiku sakit tapi ada kakak menghiburku kini kakak gak ada lagi itu lebih sakit sakit dan sangat sakit. kini sendiri dan akan sendiri sampai ada yang bisa menghibur walau itu cuma harapanku saat ini. bukan hakku untuk mengambil care atau tidaknya sesorang padaku. itu hanya aku dan tersisa hanya aku sendiri di sini tanpa siapa-siapa.
0 komentar:
Posting Komentar